Minggu, 28 Oktober 2018

Kuliah Itu Gak Asik? Masa sih?

Dulu, saat SMA banyak teman-teman yang mengatakan bahwa nanti saat kuliah adalah masa belajar yang paling tidak enak, dimana nantinya para mahasiwa akan hidup lebih individualis. Saat itu saya percaya dan jadi takut sendiri memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk itu. Walaupun sekarang justru muncul pertanyaan kepada diri saya dan teman-teman mahasiwa lainnya yang membuat saya heran sekaligus bingung, bagaimana mungkin siswa SMA dapat membuat pernyataan demikian sedangkan mereka belum menjadi mahasiswa?.

Sekarang, setelah proses panjang dan Allah izinkan saya menjadi mahasiswa di UNJ,  yang saya rasakan adalah sebaliknya. Saya tidak menemukan ketakutan-ketakutan saya di masa SMA, justru saat kuliah saya sangat bersyukur dipertemukan dengan orang-orang yang sangat loyal dan perhatian, mereka yang mem-back up tugas-tugas kuliah maupun organisasi ketika saya lelah ataupun ada kepentingan lainnya, yang juga tidak pernah membiarkan saya kelaparan tentunya :p. 

Meng-compare pernyataan teman-teman SMA saya dan juga realita yang saya rasakan selama menjadi mahasiswa UNJ, walaupun kehidupan di kampus saya di kelilingi oleh teman-teman yang loyal, tapi tidak semua begitu nampaknya, hehe. Ada juga saya jumpai teman saya yang hampir tidak memiliki teman di kelas, bukan karna yang lain memusuhinya, tapi lebih karena dia yang kami anggap terlalu introvert dan mungkin tidak tertarik untuk bergaul lebih dalam. Jadi menurut saya untuk mendapatkan banyakt  teman, bukan bagaimana teman-teman kita, tapi bagaimana kita bisa mengontrol, membawa diri dan memperlakukan orang lain dalam pertemanan, dan ini berlaku disemua aspek kehidupan bukan hanya di kampus saja.

Untuk adik-adik siswa SMA yang baca blog ini, saya harapkan untuk tidak takut duluan ya ketika mendengar rumor-rumor yang menegerikan dari sumber yang tidak jelas :P

bonus foto-foto bersama teman-teman di kampus



Rabu, 03 Oktober 2018

Diskusi Ilmiah MAHYA: Moderasi Islam Dalam Thoriqoh Alawiyah

Diskusi ilmiah MAHYA dengan tema moderasi Islam dalam thoriqoh Alawiyah adalah diskusi yang diselenggarakan oleh Majelis Hikmah Alawiyah berkolaborasi dengan dosen-dosen program studi Pendidikan Agama Islam UNJ. pada hari selasa 2/10. Peserta diskusi dihadiri oleh banyak mahasiswa UNJ yang mayoritas adalah mahasiswa prodi PAI. Meskipun nampak tidak terlalu ramai, namun semangat para peserta diskusi terlihat menggelora sejak dikumandangkannya lagu Indonesia Raya.

Diskusi ini berjalan dengan sangat kondusif, acara dimulai dari pukul 9.30 pagi dan berakhir pada 11.45, dan dipandu oleh dua duta mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial UNJ. Apresiasi dari para peserta diskusi tidak hanya sebatas karena acara ini berlangsung kondusif, namun terlebih karena pada diskusi ilmiah MAHYA ini mengundang para pembicara yang sangat luar biasa dan sudah diakui kredibilitasnya dalam tema diskusi tersebut. Salah satunya adalah dosen prodi PAI yaitu Dr. Abdul Fadil yang menyampaikan diskusi ini dengan sangat jelas dan juga santai.

Banyak sekali ilmu yang didapat dari diskusi ini, yang saya sangat garis bawahi adalah tentang keutuhan islam yang harus dibangun bersama dengan nilai nilai keislaman yang Rasulullah ajarkan, adapaun output dari diskusi ini adalah para peserta diskusi menjadi anggota perpustakaan Majelis Hikmah Alawiyah yang berada di Kalibata.